2018: a Memoir
One time, I heard someone said,
"Once you get older, the pace of Time will never be the same as the one you've known. Time will pass by rapidly until you realize that everything already changes at one point. And it won't wait. Time never ever waits."
Well, maybe that's the truth. 1 year already passed by. Muka 2019 bahkan sudah berlalu lebih dari satu pekan.
2018 berlalu menyisa kenangan dan pelajaran. Postingan ini benar-benar akan saaangaaaat panjang, so bear with me please:')
------
Januari 2018
Tim ORAFA KAIZEN yang terdiri atas aku, Oliv (TI'16), Aldo, Andrew, dan Fad (TM'16) dinyatakan lolos 5 besar Danone Industrial Design Competition dengan tema tahun itu ialah mengubah desain yang digunakan di pabrik mulai dari kegiatan receiving hingga shipping untuk mengurangi material handling secara manual. And guess what, kita peserta termuda dan ternekat yang lolos karena peserta lainnya angkatan 15 keatas yang notabene udah dapat mata kuliah terkait haha, modal basic dan doa dan kenekatan ternyata bisa lolos top 5 juga kita dari 60an tim yang ikutan:'). Karena lolos 5 besar jadi ya harus presentasi ke pabrik Danone di Ciherang. Unfortunately desain yang kita ajukan kurang matang, sangat. Jadi ya ga lanjut ke babak top 3. Tapi tim udah seneng banget kok karena ini bener-bener debut lomba kita, dapat top 5, dan dapat 5jt hehe.
Balik dari Ciherang seminggu jelang masuk kuliah, lutut kanan ku dioperasi (lagi), masih dengan suspect yang sama seperti sebelumnya: meniscus dan ligament tear. Karena ngotot main futsal dan hiking lagi dengan porsi mendekati porsi pra-op pertama. Kebodohan memang. Tapi sekarang sudah aman kok, sungguh. Ya semoga.
------
Februari 2018
Device Upgrading: bikin RAM laptop jadi 20GB bcs I just love multi-tasking so much. Premiere + Photoshop + CorelDraw + MsOffice(s) + Nitro + Line + Edge w/ tabs and windows di waktu yang sama sometimes with Ai/The Sims 4 atau hanya di sleep berminggu-minggu no problemo, hingga saat postingan ini ditulis hehe:)
Somethings had changed. Those 'friends' that always I've spent my time with seems different. Iya, ada yang salah. Aku yang salah, mungkin. Coba dikomunikasikan, "Gak ada apa-apa kok, perasaan kamu aja." kata mereka. Nyatanya sampai sekarang kita ga bisa balik bareng-bareng kayak dulu lagi. Well, I'm glad that they seem to have found such better person than me and they happily spent their time with 'them'. Eventho these things consume a lot of my mental and physical energies. Yep, I'm being stressed over things I should not to.
------
Maret 2018
Trip terakhir persma era uda ke tawangmangu. Nginap di villa yang 'adaan' walau ga ganggu secara langsung tapi sempat bikin parno para mas-mas 2015. Ya mau gimana lagi mas, budget pas-pasan hehe.
Pindah kos dengan terburu-buru ke klebengan mendekati UTS karena stress di kos lama ditampakin terus, frekuensi sama mereka jadi sama karena lelah hati dan pikiran. Berusaha meng-clear-kan sesuatu dengan seorang teman: It's over, we are over.
Beberapa diskusi singkat sama Ahmad bikin sadar kalau aku ga sendirian haha.
------
April 2018
Terlalu stress sama semua hal, sampai biasanya males balik ke rumah Bandung ini jadi pengen banget balik biar bisa meluk bapak. Hanya butuh pelukan yang sesungguhnya karena meluk guling/boneka aja ga cukup cuk.
Gara-gara memperjelas sesuatu diantara sa dan 2 orang teman, akhirnya sadar akan satu hal:
daripada mengejar dia yang dianggap akan membahagiakan kita tapi nyatanya menguras energi, waktu, dan materi lebih baik melepasnya dan menerima dia yang ada.
Memang baiknya udahan yang bener-bener udahan karena dari awal juga cuma diboongin haha. Sempat kesal, sangat. Siapa yang ga kesal diboongin haha. Akting saya bagus kan sampai kalian percaya sa masih ada rasa biar kalian bisa sama-sama jujur dengan perasaan masing-masing, iykwim:)) Dan terimakasih Demagog, Ahmad (lagi), juga Izzan yang mau jadi pelampiasan saya disaat saya kesal dan menemani saya jadi nyamuk bagi mereka:)
Dan terimakasih tuhan, sudah mengenalkan saya lebih dalam dengan sosok manusia bernama Septian di bulan April 2018. Awalnya cuma bantu dia pindahan, dia masih manggil sa dengan sebutan 'teteh', lanjut nugas di upno gejayan. Nugas di upno untuk pertama kalinya bagi saya. Ternyata ngobrol sama dia nyambung banget sa. Bikin nyaman, bikin mode defense saya keluar, jadilah nyaris semua aibku ku ceritain mumpung baru awal kenal biar dia narik diri sebelum makin dalam masuk labirin pemikiranku yang ga ada ujungnya ini. Karena ditinggal pas udah teramat sangat dekat sama seorang teman itu ga enak, susah, kamu ga ada teman cerita yang bisa nenangin dan hibur dirimu. Nyatanya dia malah nerobos masuk ga peduli, ga kayak beberapa teman yang karena beberapa hal tersebut malah ngejauhin:') Sisi positif: sesi ngelaprak dan nugas ku kini tidak sendirian dan membuat maag kambuh lagi karena dia. Sisi negatif: kami sama-sama boros uang:(
Kemudian tambah lagi teman nugas yey! Rifda ikut gabung, lupa detail ceritanya gimana sampai Ida jadi ikut gabung sama Izzan juga haha. Tapi seneng karena Izzan tau aku dulu gimana, dan dia masih tahan temenan sama aku. He even said that I progressed a lot to the better from what I used to be back then. Dan karena Ida kita di mobil ga begitu diem-dieman ehe.
First time mantai sama cowo cuma berdua buat sunrise-an, tanpa planning apapun setelah nugas di malam minggu. Tuker pikiran, sambat ini itu sambal nunggu matahari muncul walau ternyata mendung ketutup awan. Awal mula ku jadi suka sama Man Upon The Hill setelah biasanya b aja kalau dengerin lagunya. This song has such a deep meaning, for me.
"I stopped right there. You've found a new home, and I should be happy."
That lyrics struck me right to my soul. "You should be happy ma, we should be. Gini loh kayak aku hepi terus sama hidup," katanya sosoan nyeramahi tapi keliatan banget dari matanya kalau ga sepenuhnya hepi:)) He may really great in hiding his real feelings, but sometimes I'm better than him in knowing whether he's faking his acts or no. Jadinya ku belajar banyak untuk jadi lebih hepi karena dia walaupun sering banget gagalnya:')
------
Mei 2018
First time mantai bener-bener bareng berempat sama sekte: Rifda + Izzan + Septian. Nyetir jauh lagi untuk pertama kalinya sejak operasi kedua, walau akhirnya digantiin juga yang nyetir sama Septian.
Lalu ke Artjog!!! AKHIRNYA AKU ADA TEMEN DATENG KE ACARA GINIAN, THX SEPT! Untuk kesekian kalinya terimakasih tuhan, sudah memperkenalkanku sama anak ini haha. Thanks for keeping me from being insane.
Lalu mantai lagi bertiga sama Septian dan Izzan berujung adegan 'genggam tangan' yang bikin jijay tapi ngakak:')
UAS semester 4 menerjang tapi ku ga se-stress hari-hari menjelang UTS. Thanks to Sekte.
Di bulan ini juga kena hypno by phone 300rb:', ku kira Kak Paul, ternyata entah siapa:( sadar-sadar udah habis sekian lewat m-banking. Sejak saat itu, m-banking sa mati. Padahal bulan puasa loh kok tega ya:(
------
Juni 2018
Tersadarkan kalau semua hal di dunia ini punya 'waktu ajal'-nya masing-masing. Semua hal ada tenggat waktu akhirnya, termasuk pertemanan. Sudah tiba di titik masa bodo sama 'seblak' saat itu ehe:) Berat, iya. Nangis beberapa kali, iya. Tapi ya mungkin jalannya sudah gitu. Ku menyadari ku bukan teman yang cukup baik buat mereka dan hanya bisa menyusahkan mereka.
DAN AKHIRNYA RAFTING LAGI HAHA! Gara-gara rafting di pangalengan ini jadi kenal lebih dalam sama Fahmi padahal sebelumnya cuman saling say hi pas rapat KPMBR karena dia anak UNY jadi beda lingkungan walau UGM-UNY sebenernya ga jauh-jauh amat, sebelahan malahan:')
Akhirnya bisa cerita-cerita lagi sama Eja, main ke tahura liat rusa setelah rencana awal cuma ke cfd dago. Dia jago banget masak nasgor btw, ku kalah:(. Lusanya rencana cuma lari di sapar sama Arum dan Septian eh berujung ditinggal pulang sama Arum lalu jadinya keliling naik angkot dan jalan kaki dari Sapar-SMP 2-Riau-BEC-SMA 3-EGS-SMP 2-Pitimoss-Riau-Serayu-Taman Cibeunying-Krangkring- dan berakhir di Upno BEC sebelum balik ke rumah masing-masing. Makasih loh, betis saya balik berotot lagi karena lebih banyak jalan.
------
Juli 2018
Bandung bener-bener pas dingin-dinginnya, Rancaupas jadi bersalju gengs, sumpah.
Akhirnya guitalele yang lama diidam-idamkan terbeli hehe.
DAPAT KARTU POS DARI JEKI YANG DI TURKI, saya cukup terharu dia masih ingat saya:') kangen tapi ga sanggup kesana. Pas dia ke Jogja eh belum jodoh sama jadwal jadi ga ketemuan:( Anak eksis sih jadi banyak banget yang nyarinya juga.
DATANG WISJUL OMG KU BAHAGISA BANGET WALAU WISJUL GA SERAME WISOKTO TAPI KETEMU FAI DAN EJA DAN AKHIRNYA FULLTEAM SETELAH 3 TAHUN! Sekarang sih pada diajakain main beuh susahnya minta ampun:( padahal aku yang sekarang udah ga sibuk huhu.
LALU KE JEPUN HEHE. Terimakasih Babang Dzaki karenanya aku bisa lancar buat ngurus visa jepun jadi bisa ke jepun:) Dunia itu sempit guys, ku jadi kenal teman masa lalu dari teman-teman kuliah hehe. Thanks to Aswandi saya jadi memberanikan diri ngebolang di negeri orang yang bahasanya tak saya kuasai. Makasih juga dengan kecanggihan teknologi gugel yang menyelamatkan saya dari bahaya nyasar dan translate kata-kata orang:')
------
Agustus 2018
Pindah kosan uyey! AKHIRNYA PUNYA KOSAN YANG SIRKULASI UDARANYA SANGAT BAGUS walaupun ternyata ada jam malam:( iya jadinya saya harus menjadikan McD kosan ke-2 saya kalau pulang kemalaman dan gabisa masuk karena bapak yang jaga ga bangun-bangun walau dipanggilin:(
Kembali ke Jogja, masih berusaha untuk bahagia dan hepi walau sulit. Jadi lebih sehat ngirit dengan makan oatmeal selalu untuk pagi dan dibekal buat siang, lalu rutin lari pagi tertular Septian (lagi).
Berusaha memperbaiki hubungan keluarga, walau sulit. It getting better, I think.
Lalu secara tak sengaja ternyata mengiyakan permintaan Pelangi buat main teater, padahal awalnya cuma ngira bakal bantuin bikin dekornya doang kayak pas dulu. But I didn't regret it karena akhirnya jadi kenal sama Jegos yang sangat receh dan Azka yang ternyata tidak sekalem yang saya kira, jadi kenal Dida dan Fira lebih dalam lagi dan ternyata mereka anak yang asyik hehe.
Mendadak pula ditawari jadi asdos gamtek sama Mirfan, karena cerita sama Bapak lalu disuruh mengiyakan. setelah dilanai well, not bad. Nyenengin malaahh, cuma kadang ga tahan pas ngoreksi tugas-tugasnya aja:')
------
September 2018
Acara mantai pertama di bulan September akhirnya ada Novaldo haha. Setelah sekian lama minta diajak kalau sekte main tapi dianya gabisa terus pas diajakin. Kan kesel tuh. Ya Novaldo gantiin Ida sih ceritanya hehe. Udahnya ke Soto Bathok dan malah ketemu sama Pak Titis:') baru sadar setelah heboh ngomongin tugas industri yang mendadak beranak pinak terus mau bayar makanannya sebelum balik:') memang kebodohan maun ga ilang-ilang.
Lalu September dipenuhi drama simul ehe. Merasa makin ga betah di industri walaupun berusaha nrimo. Ya gimana lagi ya:(
Malam sebelum teater habis latihan teater dan ga ikut latihan basket eh diminta jemput Rian di bandara. Ternyata dia bawa pasukan padahal Septian ikut nemenin karena ku ga kuat yang nyetir. Dan malah berujung menghabiskan malam dengan diskusi berat sama Rian sampai nangis di Peacock, yang bikin jadi balik ke kos pas pagi hari tapi ternyata masih ke kunci juga huhu:(
Pas tampil teater untuk kedua kalinya dalam hidup maun pakai full make-up setelah 'prom-proman' :') Wisuda SMA aja ku bare face sangat sebelum akhirnya dipaksa buat pakai blush dan sedikit lipstick punya temen:') ber-outfit-kan kebaya + jeans sementara yang lain pada nyalon. Makanya ga ada foto pas wisuda SMA:) yang dateng aja cuma Bapak dulu hehe. Duh oot. Intinya sih gitu ehe. Gara-gara pake make-up pas teater ku jadi dijadiin bahan bercandaan di grup Gama Urban sama Urban'16 :(
Karena kangen jalan jauh kayak di Bandung, selama ini biasanya motoran/mobilan kalau di Jogja dan jarang banget pakai angkutan public, akhirnya sa jalan dari Kridosono ke Pandega Marta. Jauhnya bisa dicek sendiri lah di gmaps. Dan menuai hujatan dari beberapa manusia:) Isokey.
Sempat mancal sama Marsel ke pantai bareng tapi ya ternyata awkward ya hehe. The things between us will never be back as before, will they? sedih tapi gimana ya:') Aku seneng banget dia jadi bahagia dan ga galau-galau lagi sekarang, walau jadinya ya gini:''
DAN PERTAMA KALI NONTON KONSER GRATIS DILUAR KAMPUS HEHE, sama Nadul dan Septian nonton The Rain, eventho I realized that he doesn't really enjoy it. Bosen ga sih ceritanya ada Septian-nya mulu:( tapi da entah kenapa ada dia wae di bagian yang mau aku highlight di tahun 2018:( please bear with me:( btw malemnya habis nonton nugas bareng dan dia ultah dan dia baru ngeh aku nyelipin gambar 4 hari kemudian di bindernya, kan kzl:)
SETELAHNYA ADA CHRONICS WUHUYY! KETEMU ZIZI DAN MAYA yang sudah lama sangat tak bersua! DRAMA SAKING BEGONYA LUPA BAWA MOBIL MALAH JALAN DARI 0KM KE ALKID:) ninggalin daffa sama kaka dan tiwtiw yang bawa rocky:') maafkan atas kebegoanku ya guys. CAPE BANGET TAPI SENENG BANGET, soalnya event terakhir jadi Budak desain secara resmi hehe:)
KELAR CHRONICS TERBITLAH UTS:) terimakasih pemadam kelaparan ku, Rama dan Demagog yang bersedia nganterin omlet tengah malam sebelum kalian balik ke rumah yang ga deket sama kosan ku ini, maaf merepotkan selalu:'' Ada drama finpres praktikum sispro yang harus presentasi 14.15 sementara saya dari tempat eyang dan jam 14.05 masih di palagan kena macet padahal naik mobil. Untungnya terselamatkan huhe.
------
Oktober 2018
UTS KU TAK TERSELAMATKAN. Seberapa keras belajar tetep ga ngerti-ngerti:( Benar-benar pasrah berada di jurusan ini tapi gabisa apa-apa. Terlebih matkul Simul yang 4 sks dan OR1 yang 3 sks padahal ngulang. Bener-bener ambyar. Mulai stress berlebih lagi ditambah urusan keluarga yang sedikit mengganggu. Takut gila sumpah. Instead of studying for the exam ku malah ngelukis. Sempat rileks tapi udahnya malah tambah stress, sedih. Mulai menggila. Thanks to Mine, Sandy, Vinhi, dan Anas yang sedikit mengembalikan kewarasanku.
Disadarkan kalau:
"Tiap orang pada akhirnya akan 'berjalan' sendiri-sendiri. Dunia ini egois. Dan memang effort mu buat care sama orang seharusnya ga lebih besar daripada effort mu untuk care sama dirimu sendiri."
Sudah terlalu sering jadi orang bodoh dan dikecewakan karena menomorduakan diri. Agak benci sama diri sendiri yang selalu mengulang kesalahan sama karena selalu berharap diperlakukan sama sama orang :) Why don't you just die eh ma?
Ditengah ke-hectic-an bulan Oktober setelah UTS sa menyempatkan diri balik bandung cuma 2 hari, 1 malam, kondisi ga fit, cuma buat ketemu Arum yang akhirnya dapat izin bermalam dari Krida. Dibumbui drama simul (lagi) saat berangkat menuju dan balik dari Bandung, juga pretest praktikum scilog yang dikerjain di kereta kelas ekonomi menuju Jogja, tanpa persiapan sama sekali karena baru ingat ada pretest pas jam 6an, di kereta. Alhasil pinjam sketchbook juga pensil dan penghapus Septian karena sa sama sekali ga bawa alat tulis ke Bandung:' INHAL? JELAS. Submit-nya aja telat karena sinyal yang lep-lepan selama perjalanan:')
Benar-benar Oktober adalah bulan terambyar, bersama bulan November dan Desember akibat LPJ dan tubes-tubes.
Tubuh tumbang, pikiran kacau. Belum masalah keluarga besar. Gajadi daftar aslab, sedih banget tapi ya mau gimana benar-benar gabisa kebagi pikirannya saat itu. Padahal udah janjian sama Demagog daftar bareng, udah bikin cv kilat bareng, ngeprint transkrip dll juga. Maaf saya ga jadi lanjut ya MasDem, mohon pengertiannya dan selamat sudah diterima aslab:).
Jebulane KKN jadi bareng sama MasDem. Terimakasih sudah mengenalkan saya pada Farras, Ibe, dan Raka!
Menuju akhir Oktober mood dibuat membaik dengan Loconesia dan Stars And Rabbit! Akhirnya gakuat lama-lama sesek dikelilingi asap rokok, ga nyampe Barasuara kelar udah balik duluan sama Septian (fav nya septian soalnya si artisnya jadi ya dia lagi dia lagi). Btw ya cuy antara ngehirup asap rokok secara langsung sama ngehirup hasil bakarannya beda seseknya:( dan sa sudah 'clean' berbulan-bulan lamanya jadi ya mana kuat.
Walau begitu karena LPJ yang tak kunjung kelar dan ga ada anak departemen yang bener-bener bantuin (iya seringnya cuma sekadar nanya tapi pas dimintai tolong malah pada ilang.lelah.) mood saya menuju November kembali down. Belum lagi masalah keluarga yang tambah memburuk. Sumpah LPJan lebih menyesakkan daripada rokok karena ga ada manisnya samsek.
Ditengah ke-hectic-an bulan Oktober setelah UTS sa menyempatkan diri balik bandung cuma 2 hari, 1 malam, kondisi ga fit, cuma buat ketemu Arum yang akhirnya dapat izin bermalam dari Krida. Dibumbui drama simul (lagi) saat berangkat menuju dan balik dari Bandung, juga pretest praktikum scilog yang dikerjain di kereta kelas ekonomi menuju Jogja, tanpa persiapan sama sekali karena baru ingat ada pretest pas jam 6an, di kereta. Alhasil pinjam sketchbook juga pensil dan penghapus Septian karena sa sama sekali ga bawa alat tulis ke Bandung:' INHAL? JELAS. Submit-nya aja telat karena sinyal yang lep-lepan selama perjalanan:')
Benar-benar Oktober adalah bulan terambyar, bersama bulan November dan Desember akibat LPJ dan tubes-tubes.
Tubuh tumbang, pikiran kacau. Belum masalah keluarga besar. Gajadi daftar aslab, sedih banget tapi ya mau gimana benar-benar gabisa kebagi pikirannya saat itu. Padahal udah janjian sama Demagog daftar bareng, udah bikin cv kilat bareng, ngeprint transkrip dll juga. Maaf saya ga jadi lanjut ya MasDem, mohon pengertiannya dan selamat sudah diterima aslab:).
Jebulane KKN jadi bareng sama MasDem. Terimakasih sudah mengenalkan saya pada Farras, Ibe, dan Raka!
Menuju akhir Oktober mood dibuat membaik dengan Loconesia dan Stars And Rabbit! Akhirnya gakuat lama-lama sesek dikelilingi asap rokok, ga nyampe Barasuara kelar udah balik duluan sama Septian (fav nya septian soalnya si artisnya jadi ya dia lagi dia lagi). Btw ya cuy antara ngehirup asap rokok secara langsung sama ngehirup hasil bakarannya beda seseknya:( dan sa sudah 'clean' berbulan-bulan lamanya jadi ya mana kuat.
Walau begitu karena LPJ yang tak kunjung kelar dan ga ada anak departemen yang bener-bener bantuin (iya seringnya cuma sekadar nanya tapi pas dimintai tolong malah pada ilang.lelah.) mood saya menuju November kembali down. Belum lagi masalah keluarga yang tambah memburuk. Sumpah LPJan lebih menyesakkan daripada rokok karena ga ada manisnya samsek.
------
November 2018
Awal November diajak mantai buat sunrise-an sama Dimas, Sandy, dan Vinhi. Dilanjut ke Sri Gethuk mereka renang-renang di air terjun sementara sa divisi jaga barang akibat ga balik kosan dulu sebelum berangkat dan ga prepare bawa baju ganti:). Malamnya nugas di Raminten's Kitchen as always, dan aku iri sangat sama tugasnya Septian yang menurutku kayak bukan tugas tapi hiburan:( iyalah lha wong tugasnya bikin desain interior pakai photoshop:(
DRAMA LPJ MASIH BELUM KELAR. KU UDAH KESEL BANGET SAMA KEBANYAKAN ANAK PERSMA:) yang punya tugas kuliah dan kehidupan dan tanggung jawab lain ga cuma kalian oy. Eventho lpj jadi jobdesk ku sebagai sekdept tapi kalian sebagai anggota juga punya tanggung jawab supaya urusan lpj ini jadi lancarr dengan nota-nota kalian yang ujungnya kucari sampai dibantuin Septian dan Izzan. Malu ga noh sampai orang yang bener-bener ga terlibat proker malah yang bantu:(
Ada lagi kejadian Izzan yang dikeceng cowo temenku, sebut saja anak hukum, pas rambutnya masih panjang. Ku akui Izzan emang cantik kek cewek sih:( Akhirnya setelah sunrise-an bareng sama Kang Hisyam ke Punthuk Sethumbu dia ku antar paksa buat potong rambut. Ya habis gimana ya kesel gitu huuhu:'
Walau mood November bener-bener senggol bacok, alhamdulillah saya masih waras ga nyampe SA. Terimakasih pada Septian dan Izzan (lagi), juga Fahmi, perhatian saya benar-benar teralih dengan tingkah kalian dan ajakan makan, ke shijeckex, ke pak jangkung, dan nonton di bioskop, dan juga ajakan mantai dari kalian.
------
Desember 2018
Desember diawali dengan mood yang bener-bener down. Masih karena LPJ. Tambah tekanan masalah keluarga, tambah tekanan akan UAS.
UAS KU SANGAT TERAMAT AMBYAR. Ga bisa konsentrasi UAS karena masalah LPJan, belum ribut-ribut lainnya.
Definisi drop to the lowest point, both physically and mentally hingga untuk pertama kalinya sa mimisan, masuk UGD 1x karena ISK. Bener-bener down sampai kayak "udahlah diakhiri aja".
Bener-bener berhari-hari ga mood ngapa-ngapain, ga keluar kamar, cuma makan apa yang ada di kamar, sedih yang ga bisa didefinisikan. Udah SA, neken-neken cutter, back to the 'sticks', lelah, sementara disisi lain otak ada suara kecil yang bilang buat tetep ditahan.
Long story short, ku sangat berterimakasih pada siapapun kalian yang nelponin aku yang minta 'bantuan' saat itu, bantu aku buat nyadar kalau masih ada orang kayak kalian yang ga ku sangka bikin suara kecil itu membesar. Udahnya aku cuma bisa nangis pas kalian telponin sampai akhirnya telepon Fahmi yang ga sengaja keangkat.
Sampai pas milangkala yang barengan sama ulang tahun ku pun ku ngerasa bener-bener kosong. Walau Septian, Novaldo, sama Fawwaz usaha ngesurprise pas udahnya milangkala yang agak fail. Kerasa banget kebagi jadi dua. Belum masalah Ida di malamnya. Well, I can't blame her yang begitu karena kambuh. Tapi kek timing-nya bener-bener ga pas. Ku tambah ngerasa down bersalah ga becus jadi temen. Susah dideskripsikan dengan jelas gimana rasanya. Kosong tapi ga kosong, seneng tapi sedih. Capek sih intinya. Ngerasa benar-benar di titik terjenuh. Tau kok, banyak orang yang masalahnya lebih banyak dan berat dibandingkan masalahku yang ga ada apa-apanya ini dan mereka tetap slaw ga menggila. Iya, aku emang lebay dan penuh drama.
It was a lie when I said that I was okay back then. Itu bener-bener saat-saat terberat. Susah dijelaskan. Semacam semesta berkonspirasi buat nge-reject aku, bahkan apa yang ku kira bakal bantu aku ngelewati masalah ini pun nge-reject aku. But thanks to all of you, if not because your acts that day, maybe today I won't be here and this post will never exist. I mean it.
The monster still there. Hiding beyond these smiles and laughs. But I hope, whenever it dares to take on the spotlight, you guys could lend me your strengths again so I can face it and shut it down before I'm ready to face it with my own strength.
IN THE END, YOU MUST ACCEPT IT THAT YOU STILL ALIVE, MA. AND THANK YOU, ALL OF YOU, TO BE ABLE TO REMAIN ALIVE, REACH THIS STAGE AND STATE OF LIFE, ALONG WITH ME.
Ga semua hal bisa ku buka dan ku sampaikan disini, walaupun sebenarnya ku sangat ingin. Ingin tapi ga sanggup. Berat, takut. Bener-bener bikin sesek, ku ga suka.
Ingin cerita secara langsung face to face or just by phone sama orang yang ga bakal ngejudge lalu ngehindar dan menjauh seperti beberapa orang lainnya yang baru kuceritain permukaannya. Well, mana lagi tempat terbaik untuk ngeshare private thoughts kamu tanpa takut ditinggal/dijauhi/dihindari selain di internet? :)
Siapapun kamu, makasih udah mau baca sebagian cerita setahun kemarin. Doakan kita bisa ketemu, doakan kita bisa bertahan hidup di dunia yang egois ini ya. Salam :)
Sorry for everything, I'm sorry for being me.
Sorry for everything, I'm sorry for being me.
Comments
Post a Comment