Posts

Late State of Fate

It's really hard to keep yourself in the positive state When you realizing that it's too late To change the fate

2018: a Memoir

One time, I heard someone said, "Once you get older, the pace of Time will never be the same as the one you've known. Time will pass by rapidly until you realize that everything already changes at one point. And it won't wait. Time never ever waits." Well, maybe that's the truth. 1 year already passed by . Muka 2019 bahkan sudah berlalu lebih dari satu pekan. 2018 berlalu menyisa kenangan dan pelajaran. Postingan ini benar-benar akan saaangaaaat panjang, so bear with me please:') ------ Januari 2018 Tim ORAFA KAIZEN yang terdiri atas aku, Oliv (TI'16), Aldo, Andrew, dan Fad (TM'16) dinyatakan lolos 5 besar Danone Industrial Design Competition dengan tema tahun itu ialah mengubah desain yang digunakan di pabrik mulai dari kegiatan  receiving  hingga  shipping  untuk mengurangi  material handling  secara manual. And guess what, kita peserta termuda dan ternekat yang lolos karena peserta lainnya angkatan 15 keatas yang notabene udah d

Late Night Thoughts

It's been a while since the last time ku post persoalan pribadi a.k.a. curcol panjang lebar yang gaje nan tak bermakna pun tak berfaeda :) but here I am, thinking maybe I should post something like this again, in order to make myself slightly feel better since I can't tell stories in real life like how I do it here. I just want to share them, without the feeling of being judged, without the need of hiding my emotions since I am really ugly whenever I am crying :') So instead of learning and preparing for today's exam, here I am. The urge to let them out is bigger than my will to studying for quality control's final I think :')) Nyaris 2 tahun sudah aku merantau, menjalani kehidupan di kota yang nyaris tak pernah mati. kota yang menawarkan romantisme di tiap sudutnya, yang terkadang buat ku merasa sesak :') Nyaris 1 tahun sudah aku mencoba bertahan dari rasa penyesalan dan depresi akibat pilihan yang dulu pernah kubuat, walaupun mungkin sebaikny

Terbentur Gengsi

Image
Menurut KBBI, gengsi merupakan kehormatan dan pengaruh; harga diri; martabat; yang mana terkadang dapat menjelma menjadi tembok atau pagar yang membatasi sesosok individu dari lingkungan sekitarnya. Well, bagiku seperti itulah gengsi. It makes sure you could 'survive' in this cruel world. But in the other hands it may restrain you from doing things, lead you to the feeling of regret for not doing those things in the very first time/place. Eventho di postingan sebelumnya I stated that it's not regret who comes late, but gratitude , rasa menyesal selalu muncul saat kita sudah melakukan ataupun sedang melakukan suatu hal . Dan seringkali perasaan ingin menjaga gengsi turut hadir dalam proses decision making yang kita lakukan, pun ikut turun tangan dan mengambil andil besar in order for things could happen in our life . Coba hitung, berapa kali dalam perjalanan hidupmu kau membentur suatu tembok bernama gengsi? Berapa kali kau menghindari s

Syukur Yang Terlambat

Kata orang, penyesalan selalu datang terlambat. Namun bagiku, rasa syukur lah yang justru datang dengan terlambat. Tertinggal kereta kekecewaan di stasiun hati yang sudah terlebih dahulu berangkat mengusik logika. Jikalau dipikir, semua hal dalam hidup ini memang terhubung dalam hubungan sebab akibat yang bisa dibilang tak sederhana, namun juga tak serumit yang mungkin kau kira. Hubungan itu tak sesederhana hubungan yang hanya melibatkan dua entitas, dimana entitas satu menjadi sebab untuk apa yang diakibatkan pada entitas dua begitupun sebaliknya, secara langsung. Dibalik kedua entitas tersebut, hadir entitas-entitas bersama faktor-faktor lainnya yang saling menciptakan gelombang interferensi satu sama lain, layaknya riak dari tetesan hujan pada satu genangan air. Jikalau kau mau mengibaratkan bahwa dunia kita hanya sebatas genangan air saja. Tapi bukankah lautan sekalipun merupakan genangan air yang sangat luas? Satu riak yang ditimbulkan satu tetes hujan menginterupsi ri

Menyalahkan Tuhan

Ini hanyalah sebentuk argumen tak mendasar dengan berbagai asumsi tak bernalar. Seiring waktu, semakin bertambahnya umur dan berkurangnya sisa hidup ku, aku menyadari bahwa beberapa hal memang bisa terjadi tanpa alasan pasti. Terkadang kita bertanya-tanya, mengapa, karena kita yakin telah memilih pilihan yang benar dan tidak menyesatkan kita sebelumnya. Tapi mengapa pada akhirnya tidak berjalan sesuai rencana sebelumnya? Padahal pepatah pun mengatakan bahwa kita menuai apa yang kita tanam. Lalu mengapa apa yang kita tuai terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita tanam? Kalau kau mengatakan "Ah, itu akibat kamu yang tidak pandai merawatnya sehingga hasil yang kau tanam berakhir buruk," maka aku tak akan sepenuhnya menyalahkanmu. Untuk menumbuhkan sesuatu hingga siap tuai memang melibatkan banyak faktor. Kendalikan faktor-faktor tersebut maka kau akan mendapatkan hasil yang kau inginkan.  Namun ingatlah disamping faktor yang dapat kau kendalikan kerjanya, terdapat pula f

Kelam Rembulan

Selalu ada malam kelam Dimana benaknya bergaduh dengan isi hati terdalam Pergaduhan antar rasa yang Ia asa dengan asa yang Ia rasa Apa yang Ia tahu, Ia rasa, dan Ia harus lakukan Karena beberapa pilihan yang menyusahkan Hanya dapat dibuat jawabnya dibawah rembulan.